Di kota Rosulullah shollallhu ‘alaihi wasallam (Madinah Munawwaroh) hiduplah seorang lelaki yang bernama “ ABU QUDAMAH AS SYAAMI “. Allah telah memberikan rasa cinta mendalam kepadanya terhadap Jihad fie sabilillah dan berperang di negeri Romawi.
Suatu hari beliau sedang duduk-duduk sambil bercengkrama di Masjid Rosulullah shollallhu ‘alaihi wasallam (Masjid Nabawi) bersama teman-temannya. Teman-temannya berkata kepada beliau : “ Ceritakanlah kepada kami kejadian yang paling mengagumkan yang pernah engkau lihat di medan jihad ! “. Abu Qudamah berkata : “ Baiklah ”.
Aku pernah masuk kota RIQQOH untuk membeli onta yang akan saya gunakan membawa senjata.
Suatu hari ketika aku sedang duduk-duduk datanglah kepadaku seorang perempuan, lalu ia berkata kepadaku : “ Wahai Abu Qudamah ! Aku telah mendengar tentang dirimu bahwa kamu suka bercerita tentang jihad dan senang menghasung (orang) untuk berjihad. Aku telah diberi Allah rambut yang tidak dimiliki oleh wanita selainku. Rambut itu telah aku anyam dan ikal menjadi tali pelana kuda dan aku lumuri ikalan itu dengan debu biar tidak tampak oleh orang (kalau itu ikalan rambut) dan aku sangat senang kalau kamu mau mengambilnya. Maka jika engkau telah sampai di negeri orang kafir dan para pahlawan dan pemanah telah melepaskan anak panahnya, pedang telah dihunus dan tombak telah disiapkan maka Jika kamu membutuhkannya maka ambillah, jika tidak maka berikanlah ini kepada orang lain yang membutuhkannya agar rambutku bisa ikut serta dan terkena debu fie sabilillah. Aku adalah seorang janda. Suamiku dan kerabatku telah terbunuh fie sabilillah (peperangan), seandainya jihad diwajibkan atasku sungguh aku berangkat berjihad dan ikalan rambut ini aku bawa sendiri.
Kamis, 03 November 2011
Rabu, 02 November 2011
Sabar dan Ikhlas
Setiap orang pasti pernah mendapatkan suatu masalah. baik masalah dengan sesama teman, masalah dengan keluarga, atau siapun itu. Ketika kita mendapatkan suatu masalah, pikiran kita menjadi ruwet, mudah marah, mudah tersinggung, ingin menangis dan terkadang kita berprasangka bahwa Allah tak sayang kepada kita. Sebenarnya,kalau kita memahami bahwa tiap manusia hidup di dunia pun tak luput dari suatu masalah.
Hal utama yang harus kita lakukan ketika masalah melanda kita adalah tetap ber-husnudzon kepada-Nya, bahwa ALLAH SWT sedang menguji kita, seberapa besar batas kesabaran kita dalam menerima masalah/ujian tersebut. kalau kita bersabar ketika mendapat masalah, dengan pikiran yang positif kita mencerna dan memecahkan masalah yang kita hadapi, InsyaAllah masalah/ujian tersebut akan terlewati dan terasa ringan.
Sabar dan Ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi masalah/ujian yang ditimpakan kepada kita. dengan sabar dan ikhlas pula semua ujian tersebut akan terasa ringan bila kita mampu menerapkannya
Hal utama yang harus kita lakukan ketika masalah melanda kita adalah tetap ber-husnudzon kepada-Nya, bahwa ALLAH SWT sedang menguji kita, seberapa besar batas kesabaran kita dalam menerima masalah/ujian tersebut. kalau kita bersabar ketika mendapat masalah, dengan pikiran yang positif kita mencerna dan memecahkan masalah yang kita hadapi, InsyaAllah masalah/ujian tersebut akan terlewati dan terasa ringan.
Sabar dan Ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi masalah/ujian yang ditimpakan kepada kita. dengan sabar dan ikhlas pula semua ujian tersebut akan terasa ringan bila kita mampu menerapkannya
Manusia di Alam Barzakh
Barzakh ialah masa antara mati dan kiamat. Pembagian alam barzakh:
a) Tempatnya
Didalam penguburan sampai kepada tingkat ‘illiyyin ( dalam syurga yang dihuni roh saleh) atau sampai kepada tingkat sijjiyn ( dalam neraka yang dihuni roh-roh celaka)
b) Masa di alam barzakh
Lama manusia di alam barzakh sejak dikubur sampai dibangkitkan ( lamanya hanya Allah yang tahu)
c) Keadaan seseorang dialam barzakh
Setelah seseorang dikubur dia akan mengalami:
a. Sambutan kubur
b. Pertanyaan kubur
c. Siksa atau ni’mat kubur
Kullu Nafsin dzaa iqotul Maut..
(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (al-Mulk: 2)
Ingatlah, kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur (alam barzakh) sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar, setelah itu kita menghadapi hari perhitungan (hisab). Dan kita akan menerima keputusan dari Allah, apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.
Sehari dalam kehidupan akhirat adalah lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yang tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yang terpanjang dan berapa yang sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yang terpanjang, sedangkan ajal kita tidak tahu, mungkin esok atau lusa
Ayat-ayat dalam alQur’an yang menceritakan tentang kematian terlalu banyak. Dan tidak ada seorang pun yang mengingkari akan terjadinya kematian ini. Namun mengapa kebanyakan mereka tidak menjadikan kematian sebagai peringatan agar bersiap-siap menuju kehidupan abadi dengan kebahagiaan di dalam surga. Sesungguhnya manusia yang paling bodoh adalah manusia yang tidak dapat menjadikan kematian sebagai peringatan. Dikatakan dalam sebuah nasehat:
Barangsiapa yang menginginkan pelindung, maka Allah cukup baginya.
Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka Rasulullah cukup baginya.
Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka al-Qur’an cukup baginya.
Barangsiapa yang menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya
Barangsiapa yang menginginkan pelindung, maka Allah cukup baginya.
Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka Rasulullah cukup baginya.
Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka al-Qur’an cukup baginya.
Barangsiapa yang menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya
Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak memutusnya (mengisinya) maka dia yang akan memutusmu (menghilangkan kesempatanmu).
Langganan:
Postingan (Atom)