topbella

Senin, 26 September 2011

Kecemburuan Aisya radhiyallahu anhu

Insya Allah setiap diri kita bagi kaum laki laki selalu memimpikan pendamping hidup seperti Ummul mukminin Aisyah r.a. Didalam banyak riwayat telah banyak disebutkan kisah kisah penuh romantis antara Rasulullah SAW dengan istrinya Aisyah r.a. ia seorang wanita yang cerdas dan memiliki ingatan yang sempurna dalam mengingat hadits hadits yang penah disampaikan oleh Nabi SAW. Aisyah r.a juga berwajah cantik dengan wajah yang indah diisi balutan warna pipi kemerah merahan. Rasulullah SAW memanggilnya Humaira yang artinya pipi yang kemerah merahan. Ia juga seorang wanita yang dermawan dan vokal dalam menyuarakan kebenaran.

Tapi pernahkah terpikir bagaimana beratnya Rasulullah SAW dalam mengatasi rasa cemburu yang sering melanda Aisyah r.a. Pernah suatu ketika terjadi keributan antara Aisyah r.a dengan istri Nabi yang lain. Pada waktu itu Rasulullah sudah berusaha menengahi tapi belum berhasil juga hingga waktu sholat sudah mendekat dan masih berlangsung hingga iqomat sudah dikumandangkan. Keributan ini hingga dapat terdengar dari luar rumah dan waktu itu Sahabat Abu Bakar As Shiddiq sedang menuju ke masjid dan mendengar bahwa anaknya, Aisyah r.a sedang ribut dengan istri Nabi yang lain. Kemudian Abu Bakar mendekati depan pintu rumah Rasulullah SAW dan berkata “Ya Rasulullah sumbatlah mulut perempuan itu dengan tanah bila ia selalu menyusahkanmu”

Atau dilain kisah diceritakan bahwa pada suatu siang Rasulullah SAW baru saja pulang dari bepergian dan masuk ke rumah menemui Aisyah. Setelah membuka bajunya karena kepanasan Rasulullah SAW segera mengenakan pakaiannya lagi dan langsung pergi keluar rumah lagi. Aisyah r.a melihat hal itu dan langsung menimbulkan perasaan cemburu karena mengira Rasulullah SAW  pergi kerumah istrinya yang lain. Maka ia langsung mengikuti Rasulullah SAW dari belakang tanpa sepengetahuan Rasulullah SAW. Ternyata Rasulullah pergi ke pemakaman Baqi untuk berziarah dan beliau disana menyampaikan salam dan beberapa kalimat lantas kemudian kembali pulang ke rumah. Aisyah r.a pulang lebih dulu dan setelah Rasulullah SAW tiba dirumah ia menyesal telah menaruh cemburu disertai prasangka yang tidak baik lalu ia berkata “Ya Rasulullah aku minta maaf telah berprasangka tidak baik kepadamu karena tadi kau telah melepas bajumu dan kemudian pergi lagi. Aku mengira kamu akan pergi kerumah istrimu yang lain maka tadi aku mengikutimu”. Rasulullah menjawab” Wahai istriku sungguh dirimu telah dikuasai oleh syaitan dengan prasangka jelekmu itu maka beristighfarlah kamu dan meminta perlindungan dari Allah”. Lalu Aisyah r.a pun beristighfar dan memohon perlindungan kepada Allah. Kemudian ia bertanya “Wahai Rasulullah , apakah syaitan juga senantiasa mengganggumu seperti umatmu yang lain ? “. Jawab Rasulullah SAW “Ya syaitan juga berusaha menggangguku tapi aku selalu dapat mengalahkannya berkat pertolongan dari Tuhanku”.

Itulah romantika rumah tangga Rasulullah SAW yang pernah dibina dengan seorang wanita paling alim, paling cerdas dan paling paham perkara sunnah ternyata juga diselingi dengan bumbu bumbu cobaan dan ujian. Dan Rasulullah SAW senantiasa bisa mengatasi permasalahan yang terjadi dirumah tangganya. Bila rumah tangga Rasulullah saja pernah diwarnai dengan berbagai persoalan dan permasalahan maka bagaimana dengan kita yang dhoif ini ?. Disinilah letaknya untuk menjadikan kita semangat dalam menuntut ilmu. Karena modal utama seseorang yang hendak berumah tangga adalah modal ilmu.
Rasulullah pernah bersabda “Barang siapa yang ingin bahagia didunia maka hendaklah dengan ilmu. Barang siapa yang ingin bahagia diakhirat maka hendaklah dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingin bahagia di dunia dan akhirat maka hendaklah dengan ilmu.”.


Kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu ?

Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen.
Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga ditengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta. Tiba Rasulullah SAW dirumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah dibelakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami.
Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah berkata “ Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”.
Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi, Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Itulah sebagian dari banyaknya kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dia memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah SAW memberi kita teladan bahwasanya akhlak yang mulia bisa kita mulai dari lingkungan terdekat dengan kita. Sebuah hadits menyebutkan, “ Lelaki yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya”. Semoga kita diberi taufik untuk bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW

Selasa, 20 September 2011

Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ibunya bernama Qutayrah binti Abu Uzza dari Banu Amir bin lu'ai. Dia adalah saudara kandung Abdullah bin Abu Bakar ra. Asma' telah dilahirkan 27 tahun sebelum Hijrah. Usianya lanjut, sehingga dia wafat pada tahun ke-73 sesudah Hijrah. Berarti usianya genap satu abad.

Dari masa jahiliyyah hingga ke masa pemerintahan Bani Umayyah. Semenjak permulaan Islam, Asma' telah banyak membantu perjuangan Nabi SAW beserta ayahnya. Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. dikejar-kejar oleh kafir-kafir Quraisy, keduanya bersembunyi di gua Tsur, maka setiap petangnya, Asma' binti Abu Bakar seorang diri telah datang ke tempat persembunyian itu untuk membawa makanan dan minuman untuk Nabi SAW serta ayahnya. Pada malam ketiga, Asma'juga telah datang ke tempat Persembunyian Rasulullah SAW dengan rnembawa Seorang penunjuk jalan, yaitu Abdullah bin Uraiqith. Kemudian Nabi SAW bersama sahabatnya meninggalkan gua itu untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan Asma' membawakan bungkusan makanan bagi mereka. Dan karena dia tidak menemukan tali untuk mengikat makanan itu pada unta, maka ia membuka tali ikat pinggangnya, lalu disobeknya menjadi dua utas tali. Yang satu dijadikan ikat makanan kepada unta, dan yang lain diikatkan pada pinggangnya. Dan sejak itulah dia telah dikenal dengan panggilan 'Wanita yang mempunyai dua ikat pinggang'.

Setelah berkhidmat dan membantu perjuangan Nabi SAW Ketika berhijrah ke Madinah, Asma' segera kembali ke rumahnya. Namun, belum sempat Asma' tiba di rumahnya, beberapa orang kaum Quraisy dengan diketuai oleh Abu jahal, sudah berada di belakangnya. Asma' ditanya dengan berbagai pertanyaan. Tetapi dia tetap menjawab, 'Saya tidak tahu.' Hal itu telah membuat Abu Jahal marah, lalu dia menampar Asma' dengan tangannya yang kasar itu. lantaran tamparan itu terialu kuat, sehingga anting-anting Asma' tercabut dari telinganya. Rasa sakit dari tamparan Abu jahal itu terus terasa oleh Asma' sampai beberapa hari, bahkan dia tidak dapat melupakannya seumur hayatnya.

Rabu, 07 September 2011

Ada Apa Setelah Romadhon ?

Ramadhan telah pergi meninggalkan kita..Bulan yang penuh dengan berbagai macam kebaikan..Semoga Allah menerima amal kebaikan kita dan menjadikan kita istiqamah sampai berjumpa denganNya, amien..Entah, kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan atau tidak?..Wallahu ‘A’lam.
...
Namun, walaupun Ramadhan telah pergi akan tetapi amal seorang mukmin tidak terputus begitu saja sehingga datang padanya kematian. Allah Ta’ala berfirman: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99).
Apabila puasa Ramadhan telah meninggalkan kita maka ibadah puasa yang lain tetap disyari’atkan sepanjang tahun.

About Me

Foto Saya
AhlamGh
"Aku hanyalah wanita akhir zaman, yang punya cita-cita.. menjadi Wanita sholehah :) "
Lihat profil lengkapku
 
Ar- RumaaN© DiseƱado por: Compartidisimo