topbella

Kamis, 21 April 2011

10 Wasiat Rasul Pada Putrinya

"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah...

Wasiat tersebut adalah:

1).Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.

3).Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

Rabu, 20 April 2011

Jangan buat ALLAH Cemburu

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Sang pembawa lentera ilmu dan bimbingan. Demikian pula semoga dicurahkan kepada para sahabatnya yang berjihad dengan segenap harta dan diri mereka di jalan-Nya, begitu pula para pengikut mereka di sepanjang masa. Amma ba'du.

Asma' binti Abu Bakar radhiyallahu'anhuma meriwayatkan, suatu saat dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang lebih pencemburu daripada Allah 'azza wa jalla.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/28] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)

Abu Hurairah radhiyallahu'anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin itu merasa cemburu, sedangkan Allah lebih besar rasa cemburunya -daripada dirinya-.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/29] cet. Dar Ibnu al-Haitsam Tahun 2003)

Selasa, 19 April 2011

Pernikahan, Menyingkap Tabir Rahasia

Renungan Untuk Para Suami..

Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.
Justru Istrimu hanyalah wanita akhir jaman,
Yang punya cita-cita,Menjadi Sholehah….

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Istri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.
Saat Istri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,

Senin, 18 April 2011

PEMUDA YANG MENDAPATKAN BIDADARI SURGA

Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.

"Wahai saudaraku Zahid….selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah SAW menyapa.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…," kata Rasulullah SAW.
Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah?"
" Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!" kata Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawah ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.

Minggu, 17 April 2011

Air Mata Rindu

Langit Madinah kala itu mendung. Bukan mendung biasa, tetapi mendung yang kental dengan kesuraman dan kesedihan. Seluruh manusia bersedih, burung-burung enggan berkicau, daun dan mayang kurma enggan melambai, angin enggan berhembus, bahkan matahari enggan nampak. Seakan-akan seluruh alam menangis, kehilangan sosok manusia yang diutus sebagai rahmat sekalian alam. Di salah satu sudut Masjid Nabawi, sesosok pria yang legam kulitnya menangis tanpa bisa menahan tangisnya.
-----
Waktu shalat telah tiba. Bilal bin Rabah, pria legam itu, beranjak menunaikan tugasnya yang biasa: mengumandangkan adzan.


Allahu Akbar, Allahu Akbar. 

Suara beningnya yang indah nan lantang terdengar di seantero Madinah. Penduduk Madinah beranjak menuju masjid. Masih dalam kesedihan, sadar bahwa pria yang selama ini mengimami mereka tak akan pernah muncul lagi dari biliknya di sisi masjid.

Asyhadu ala ilaha illallah, Asyhadu ala ilaha ilallah. 

Minggu, 10 April 2011

Kisah Seorang Pengajar Al-Qur'an

Kisah ini disampaikan oleh salah seorang pengajar Al-Qur'an Al-Karim di salah satu masjid di Makkah Al Mukarramah. Ia berkata : "Telah datang kepadaku seorang anak kecil yang ingin mendaftarkan diri dalam halaqah. Maka aku bertanya kepadanya: 'Apakah engkau hafal sebagian dari Al Qur'an ?' Ia berkata: 'Ya'. Aku bertanya kepadanya:'Bacakan dari juz 'amma!' Maka kemudian ia membacanya. Aku bertanya lagi: 'Apakah kamu hafal Surat Tabaarak (Al Mulk) ?' Ia menjawab: 'Ya'. Aku pun takjub dengan hafalannya dalam usia yang masih dini".

Aku bertanya kepadanya tentang Surat An Nahl. Ternyata ia hafal juga, maka semakin bertambah kekagumanku atasnya.

Kemudian aku ingin mengujinya dengan surat-surat yang panjang, aku bertanya: "Apakah engkau hafal Surat Al-Baqarah ?" Ia menjawab: "Ya". Dan ia membaca surat itu tanpa salah sedikit pun. Kemudian aku berkata: "Wahai anakku apakah engkau hafal Al Qur'an ?" Ia menjawab : "Ya".

Subhanallah, dan apa yang Allah kehendaki pasti akan terjadi ! Aku memintanya untuk datang esok hari bersama dengan orang tuanya, sedangkan aku sungguh benar-benar takjub. Bagaimana mungkin bapaknya melakukan hal tersebut ?.

Rabu, 06 April 2011

La TAhzaann

Terimalah Setiap Pemberian Allah dengan Rela Hati..
Niscaya Anda Menjadi Manusia Paling Kaya..
Sebelumnya, hal ini telah banyak dijelaskan; yakni beberapa makna
dan faedah dari kerelaan hati seseorang dalam menerima setiap pemberian
atau ketentuan Allah. 
Namun, kali ini saya akan membahasnya secara lebih panjang lebar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Singkatnya, makna sikap ini adalah bahwa Anda harus rela hati dan puas dengan setiap pemberian Allah; baik itu yang berupa raga, harta, anak, tempat tinggal ataupun bakat kemampuan. Dan, makna inilah yang tersirat dari ayat al-Qur'an berikut,
{Sebab itu, berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.}
(QS. Al-A'raf: 144)
Sebagian besar ulama salafus salih dan generasi awal umat ini adalah orang-orang yang secara materi termasuk fakir miskin. Mereka tidak memiliki harta yang berlimpah, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, dan juga pengawal pribadi. Meski demikian, mereka ternyata mampu membuat kehidupan ini justru lebih bermakna serta membuat diri mereka dan masyarakatnya lebih
bahagia. Yang demikian itu, adalah karena mereka senantiasa memanfaatkan setiap pemberian Allah di jalan yang benar. Dan karena itu pula, umur, waktu,dan kemampuan atau ketrampilan mereka menjadi penuh berkah. Kebalikan dari kelompok manusia yang diberkahi ini adalah mereka yang dikarunia Allah dengan kekayaan yang meruah, anak yang banyak, dan nikmat yang berlimpah.
Tetapi semua itu justru menyebabkan diri mereka senantiasa merasa penuh penderitaan, kecemasan dan kegelisahan. Adapun penyebabnya, tak lain adalah karena mereka telah menyimpang dari fitrah dan tuntunan hidup yang benar.
Ini menjadi bukti nyata bahwa segala sesuatu (kekayaan, anak, pangkat, jabatan,kehormatan dan lain sebagainya) adalah bukan segala-galanya.
Lihatlah, betapa banyak sarjana atau doktor yang tidak dapat memberi kontribusi, pemikiran dan pengaruh yang cukup bagi masyarakatnya. Namun sebaliknya; tak sedikit manusia yang dengan ilmu dan kemampuannya yang sangat terbatas justru mampu membangun sungai yang senantiasa mengalirkan manfaat, kebaikan, dan kemakmuran bagi sesama manusia.

ANDAI RASULULLAH MENGETUK PINTU RUMAHKU


Andai Rasulullah datang mengetuk pintu rumahku… terbayang olehku sorot matanya yang tajam dan teduh hingga bisa meluluhkan hati yang keras dan dapat menenangkan hti yang gusar. Ingin kusentuh dan kucium tangannya yang lembut bagaikan sutera. Dapat kucium harum tubuhnya yang lekat. Dapat kulihat tubuh tegap nan gagah yang Allah ciptakan dengan rupa terbaik.

Ingin aku berkata padanya, “Ya Rasulallah do’akan 

aku agar dapat terangkat segala kesulitan hidupku, semoga Allah melapangkan rizkiku. Do’akan aku ya Rasulallah agar baik urusanku di dunia dan akhirat dan jadikan aku kelak mendampingimu di surge, hidup abadi bersamamu.”

Belum sempat aku membuka pintu rumahku…..tiba-tiba aku teringat. Di ruang tamuku ada televise lengkap dengan DVD playernya, sebuah benda yang mungkin akan menjadi pertanyaan Nabiku terkasih. “Benda apa ini? Apa yang engkau skasikan dengannya?” Oh……..aku pasti akan malu, karena aku dan keluargaku sering 
menghabiskan waktu di depan televise hingga lalai shalatku. 

Jumat, 01 April 2011

UNTUKMU........

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudzku, imam ku dan ayah dari anak-anakku, engkau yg membersamai perjalananku nanti…
apakah yg sedang kau lakukan disana?
 
aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak…

aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat… mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat…

aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar, belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat, yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti…

aku percaya Quran selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu…

aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu, menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu…
aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya…

aku percaya,kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dsana, di belahan bumi manapun kau berada…
aku pun begitu sayang…
aku sedang belajar… belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain, agar baktiku padamu pun sempurna…

aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga islami dan kluarga Qur’ani yg aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu… karna kau tahu?meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti…

aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu…

aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu, yang menjadi tempatmu membagi resah… seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa… seseorang  yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu…

About Me

Foto Saya
AhlamGh
"Aku hanyalah wanita akhir zaman, yang punya cita-cita.. menjadi Wanita sholehah :) "
Lihat profil lengkapku
 
Ar- RumaaN© Diseñado por: Compartidisimo